Banjir luapan Sungai
Mekuris tidak hanya menggenangi jalan desa dan rumah warga melainkan juga
mengganggu kegiatan belajar mengajar di Pondok Pesantren (Ponpes) At-Tanwir di
Desa Talun, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Bojonegoro. Akibat banjir, sekitar
4.000 santri terpaksa dipulangkan.
Banjir bandang yang
mulai datang sejak Senin subuh (28/4/2014) membuat aktivitas belajar di Ponpes
At-Tanwir lumpuh. Genangan banjir
setinggi lutut masuk ke halaman dan ruangan kelas ponpes terbesar di Kecamatan
Sumberejo tersebut. Air mengalir deras
menyeret tumpukan sampah dan ranting kering. Akibatnya, kegiatan belajar
mengajar yang sedianya dimulai pukul 07.00 WIB tidak bisa berlangsung.
Karena banjir semakin
meninggi, pihak pengasuh pondok pesantren memutuskan memulangkan para santri
tersebut. “Karena banjir,
kegiatan belajar mengajar tidak bisa berlangsung. Para santri diminta pulang,”
ujar Nasrudin, santri kelas satu Madrasah Aliyah At Tanwir, Senin (28/4/2014). Para santri mulai
Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) hingga Madrasah Aliyah (MA)
Ponpes At Tanwir akhirnya diminta pulang semua. Merekapun pulang dengan
melewati genangan banjir.
Menurut Kepala MA
Ponpes At Tanwir, Mustam, banjir luapan Sungai Mekuris datang secara tiba-tiba
saat semua santri dan guru sudah berada di sekolah. "Para santri sudah
berangkat dan tiba di sekolah. Namun air banjir terus bertambah tinggi.
Akibatnya banyak guru yang terjebak air dan tidak bisa ke kelas," ujar
Mustam. Menurut Mustam, lokasi
Ponpes At Tanwir berdekatan dengan Sungai Mekuris. Akibatnya, saat Sungai
Mekuris meluap dengan cepat menggenangi kompleks Ponpes At Tanwir.
Sungai Mekuris yang
mengalir di Kecamatan Sumberejo, Kepohbaru, dan Kanor meluap setelah sehari
sebelumnya terjadi hujan deras di wilayah selatan Bojonegoro. Air kiriman dari daerah
selatan Bojonegoro masuk dan menumpuk di Sungai Mekuris dan akhirnya meluap. Sungai Mekuris
merupakan anak Sungai Bengawan Solo. Sungai ini beberapa kali terjadi banjir
bandang. Kondisi itu disebabkan terjadinya kerusakan hutan di wilayah selatan
Bojonegoro.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !